Banyak onliner yang saat ini tak bisa lepas dari twitter. Mereka seperti sudah kecanduan dengan aplikasi yang yang namanya twitter ini. adapun Beberapa tanda kecanduan twitter itu antara lain:
Meretweet postingannya sendiri
Me-retweet biasanya dilakukan agar informasi penting yang disampaikan tersebar oleh lebih banyak orang. Namun ketika me-retweet kicauan kita sendiri tak ada efek seperti itu. Orang-orang yang melakukan ini kemungkinan besar punya keinginan ngretweet yang besar, namun idenya tidak datang secepat gerak jempolnya.
Merindukan mention
“Ngretweet tanpa mention bagaikan malam minggu tanpa pacar”. Pada dasarnya setiap user akan merasa bahagia jika apa yang ditwit menuai banjir mention. Artinya twitannya sanggup memaksa teman-temannya yang jumlahnya ribuan menanggapinya. Kadang ada beberapa user sudah berusaha habis-habisan berusaha ngretweet keren, namun tak ada yang menggubris sehingga muncullah istilah sedekah mention.
Sering mengganti Avatar
Memang tidak lama waktu ideal untuk mengganti avatar. Bahkan ada yang menganggap avatar adalah pengenal yang tidak boleh diubah. Dengan mengubah avatar, teman-temannya akan kesulitan mengenalinya. Avatar menjadi seperti logo dalam sebuah brand. Sehingga ketika ia mengganti avatarnya, ia harus melakukan branding dari awal lagi.
Mengomentari link tanpa membaca
Perlu usaha dan energi sedikit untuk membuka sebuah link di garis waktu. Makanya mayoritas orang (berdasar riset konon 80% tak membuka link) langsung mengomentari atau me-retweet postingan yang ada linknya tanpa mengeceknya.
Sensitif, selalu merasa menjadi objek pembicaraan
Twitter adalah tempat umum, semua orang mempunyai hak yang sama dalam menyuarakan sesuatu. Baik mengenai hal yang serius maupun yang lainya. Namun anehnya dari kicauan yang ada di garis waktu, ada seseorang yang sangat sensitif. Tiba-tiba ia merasa menjadi objek pembicara'an, utamanya ketika yang diomongkan itu hal yang negatif. “Itu ngomongin saya ya, ” katanya. Padahal tak ada mention ke akun dia.
Selalu mememperhatikan jumlah follower
Jumlah follower memang bukan segalanya, namun tetap dipandang lebih “seksi” jika followernya banyak. Mayoritas pekicau diam-diam berpacu bagaimana cara menambah followernya. Ada yang jelas-jelas meminta follow balik dengan suka rela. Ada juga yang meminta dengan syarat. “Jika followernya sampai jam 00:00 nanti berjumlah sekian, ia akan memasang foto telanjangnya di avatar. Yang lain cukup meratap dengan ngetwit “kurang sekian menuju follower ke 2000 misalnya.
Asal nyamber tanpa mengetahui konteks
Keterbatasan space yang disediakan twitter yang hanya 140 karakter menyebabkan pembicaraan rawan “kesalahpahaman”. Karena beberapa pekicau masih mereply tanpa memperhatikan apakah penerima pesan selanjutnya akan memahami isi pesan yang disampaikan. Ketika penyebaran pesan itu sampai pada orang ketiga atau keempat, kicauan tersebut sudah kehilangan konteks. Beberapa pekicau ngetwit asal nyamber tanpa mengetahui konteks, selain tidak bermanfaat, juga tidak perlu karena bisa-bisa malah mengganggu.
Judul: Tips mengetahui Orang yang Kecanduan Twitter
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Writen ByUnknown
Thaks For Visiting My Blogs
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Writen ByUnknown
Thaks For Visiting My Blogs
0 comments:
Post a Comment